Apakah
Branding itu? Branding adalah bagian yang peting dan sangat mendasar dari
kegiatan pemasaran yang sangat penting untuk dimengerti atau dipahami secara
keseluruhan. Branding itu akan diasosiasikan dengan organisasi itu sendiri dan
produk-produk dari organisasi itu biasanya akan dibuat terstruktur dan akan
diasosiasikan dengan nama merek atau brand
yang lebih spesifik. Singkatnya adalah branding adalah upaya untuk
membesarkan nama(merek) seperti Nike, Adidas atau Coca Cola yang merupakan
merek yang sudah mendunia. Memang tidak mudah untuk membangun branding yang
kuat, tapi dengan strategi branding yang tepat maka brand (merek) akan lebih
cepat dikenal pasar.
Apakah
teman-teman tahu mengapa Branding begitu penting? Inilah jawabanya, karena
selain sebagai identitas produk, brand juga akan menumbuhkan loyalitas
konsumen. Biasanya bila seseorang sudah cocok dan akrab dengan suatu brand, dia
tidak akan mudah berpaling pada brand lain. Selain itu, bagi sebagian orang,
brand juga seringkali dianggap sebagai identitas dirinya. Namun, kecocokan
tentu tak hanya berasal dari nama, tetapi juga kualitas produk, pelayanan yang
memuaskan, dan harga yang reasonable. Semakin banyak konsumen yang merasa puas
dengan kualitas produk, maka semakin tinggi nilai jual sebuah brand.
Objektif
dari suatu strategi branding yang baik adalah:
1.
Dapat
menyampaikan pesan dengan jelas.
2.
Dapat
mengkonfirmasi kredibilitas pemilik brand
tersebut.
3.
Dapat
menghubungkan dengan target pemasaran yang lebih personal.
4.
Memotivasi
pembeli
5.
Menciptakan
kesetiaan pelanggan.
Jika
menurut Schultz dan Barnes (1999), Strategi branding dapat diartikan manajemen
suatu merek dimana terdapat sebagai kegiatan yang mengatur semua elemen-elemen
yang bertujuan untuk membentuk suatu brand .
Menurut Gelder (2005), yang termasuk ke dalam
brand strategy antara lain brand positioning, brand identity, dan brand
personality. Sebagai tambahan, menurut Schultz dan Barnes (1999), yang juga
termasuk ke dalam brand strategy yaitu brand communication:
ü Brand positioning
ü Brand positioning
ü Brand Personality
ü Brand Communication
ü Brand Equity
1. Simpel dan bermakna
Terpenting, pilihlah nama yang
simpel, agar mudah diucapkan dan diingat
2. Gunakan logo
Ciptakanlah sebuah logo visual yang
sesuai dengan produk dan brand produk . Logo ini dapat membantu brand yang
diciptakan agar terkesan lebih mewah dan
istimewa serta menjadi identitas dari bisnis.
3. Menyasar target pasar yang tepat
Hal lain yang tak kalah penting
adalah menentukan target market, yakni siapa sasaran utama bisnis kita?
4. Promosi sesuai sasaran
Bukan sembarang promosi, melainkan
promosi yang tepat sasaran.
5. Mendompleng ketenaran
Cara ini juga bisa digunakan, dan
cukup mudah agar produk kita segera dilirik konsumen adalah membuat produk kita
digunakan oleh selebriti atau public figure saat acara pesta atau event sosial
lainnya.
6. Pengenalan produk
Sebagai produk dengan brand baru
tentu belum banyak dikenal orang. Pada saat merilis produk tersebut ke pasar,
ada baiknya Anda menjelaskan secara detail kepada para calon customer tentang
produk tersebut, dari bahan baku, proses pembuatan, hingga manfaatnya. Jangan
lupa, paparkan juga keunikan dan keunggulan yang kita dimiliki.
7. Berteman dengan media
Jangan hanya duduk berdiam diri dan
berharap media akan mencari. Kirimkan press release dan contoh produk atau
undangan untuk menghadiri peluncuran produk. Ingat, media memiliki efek sangat
besar untuk memengaruhi penilaian masyarakat.
8. Pelayanan khusus
Sebuah brand berkualitas biasanya
selalu memiliki customer VIP. Berikan pelayanan khusus, karena mereka inilah
yang biasanya menjadi orang pertama yang bersedia membeli produk kita.
9. Bangun sinergi
Ikutlah program afiliasi atau kerja
sama dengan produk atau brand lain.
10. Saingan? No Problem
Persaingan membuat kita dan si pesaing berlomba-lomba memperbaiki kekurangan dari produk atau
jasa. Jika kita menyasar kepada konsumen kelas atas, maka kita harus mencoba untuk bermain dan menambahkan di nilai tambah (added value) produk. Nilai tambah ini, bisa didapat dari tiga hal, yakni lewat content (performa produk), context (presentasi atau kemasan, layanan, desain interior, atau suasana), dan infrastructure (kemudahan akses).
Persaingan membuat kita dan si pesaing berlomba-lomba memperbaiki kekurangan dari produk atau
jasa. Jika kita menyasar kepada konsumen kelas atas, maka kita harus mencoba untuk bermain dan menambahkan di nilai tambah (added value) produk. Nilai tambah ini, bisa didapat dari tiga hal, yakni lewat content (performa produk), context (presentasi atau kemasan, layanan, desain interior, atau suasana), dan infrastructure (kemudahan akses).
Komentar
Posting Komentar