Budgeting komunikasi pemasaran (marketing) merupakan
bagian proses perencanaan pemasaran yang lebih luas dimana Budgeting tersebut
menyediakan proses formal untuk merencanakan, melacak dan mengukur dampak
pengeluaran kita terhadap segala aktivitas komunikasi pemasaran seperti
periklanan, pemasaran langsung, online ataupun event. Anggaran tersebut menetapkan dana yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan komunikasi kita atau perusahaan kita dan menyediakan metode
pengelolaan pengeluaran selama satu waktu anggaran.
Adapun definisi anggaran (budget) menurut Nafari (2007:11), menyatakan bahwa anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang.
Menurut Ellen et.al. (2001:4), ada 5 tujuan dalam penyusunan anggaran (budgeting) yaitu :
Adapun definisi anggaran (budget) menurut Nafari (2007:11), menyatakan bahwa anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang.
Menurut Ellen et.al. (2001:4), ada 5 tujuan dalam penyusunan anggaran (budgeting) yaitu :
1. Untuk
menyatakan harapan sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai
pihak manajemen
2. Untuk
mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan
3. Untuk
menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan
4. Untuk
mengkoordinasikan cara atau metode yang di tempuh dalam rangka memaksimalkan
sumber
5. Untuk
menyediakan alat pengukut dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok,
serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi
Setelah
mengetahui tujuan penyusunan anggaran (budget)
kita harus memperhatikan beberapa syarat dalam penyusunan anggaran. Menurut
Supriyono (2001:346) ada beberapa syarat sebagai berikut: (1) Adanya organisasi
perusahaan yang sehat, yaitu organisasi yang memberi tugas fungsional dengan
jeas dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab yang tegas. (2) Adanya
sistem akuntansi yang memadai, meliputi: penggolongan rekening yang sama antara
anggaran dan realisasi anggaran, pencatatan akuntansi memberikan informasi
mengenai realisasi, serta laporan yang didasari pada akuntansi
pertanggungjawaban. (3) Adanya penilaian dan analisis, ini diperlukan untuk
menetapkan alat ukur prestasi, sehingga anggaran dapat dipakai untuk
menganalisis prestasi. (4) Adanya dukungan para pelaksana, anggaran dapat
dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada dukungan aktif para
pelaksana.
Didalam
metode penyusunan anggaran ada 3 metode besar di dalam penyusunan anggaran yang
dikemukan oleh Sofyan Harapan dimana didalam 3 metode besar tersebut terdapat
metode-metode lainnya didalam penyusunan anggaran.
1. Top Down Budgeting.
Adalah metode anggaran yang dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan yang
di mulai dari pimpinan perusahaan kepada bawahannya. Dengan kata lain,
pemberian sejumlah dana dari pihak atasan kepada bawahan agar menggunakan dana
yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Ada 5 metode didalam top-down budgeting ini:
a. Metode
kemampuan. Merupakan metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang
ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mempertimbangkan efek
pengeluaran tersebut
b. Metode
pembagian semena-mena. Merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak
lebih baik dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasarkan pada teori,
tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konse dan pendistribusian
anggaran dengan baik.
c. Metode
presentase penjualan. Yaitu menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan
iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di
lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah
pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang
dilakukan.
d. Melihat
pesaing (Competitive Parity) dimana
tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promoi yang lebih baik dari para
pesaingnya dengan tujuan untuj menguasai pangsa pasar.
2. Bottom Up Budgeting.
Adalah metode anggatan yang dilaksanakan suatu perusahaan yang dimulai dari bawahan
kepada atasannya atau pimpinan perusahaan. Dengan kata lain, penyusunan
anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran
ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan
anggaran Bottom Up merupakan komunikasi
strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar dalam proses Bottom Up Budgeting yakni
a. Metode
tujuan dan tugas (Objective and task
methode) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun
secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam metode ini, yakni
penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan
perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
b. Metode
pengembalian berkala (Payout Planning)
menggunakan prinsip investsi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu
tertentu. Strategi ini hasilnya terkadang dirasakan dalam jangka panjang
c. Metode
perhitungan kuantitatif (Quantitatif
Models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang
dimasukkan dalam komputer dengan analisis gergresi berganda (multiple regression analysis)
3. Metode
gabungan. Adalah metode budgeting yang
dilakukan suatu perusahaan dengan menggabungkan dua metode sebelumnya yaitu
metode Top-Down dan Bottom-Up.
Setelah
mengetahui metode-metode penyusunan anggaran diatas, kita juga harus memahami
tentang prosedur didalam penyusunan, dimana penyusunan harus sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan agar penyusunan anggaran dapat dilaksanakan
dengan baik. M. Nafarin didalam bukunya “Penganggaran Perusahaan” menyatakan
bahwa ada 4 tahapan didalam prosedur penyusunan anggaran
-
Pertama, tahap penentuan pedoman
perencanaan (anggaran).
Anggaran
yang akan dibuat pada tahun akan datang, hendaknya disiapkan beberapa bulan
sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai.
-
Kedua, tahap persiapan anggaran
Manajer
pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu menyusun forecast penjualan (taksiran/ramalan
penjualan). Setelah itu kemudian manajer-manajer pemasaran bekerja sama dengan
para manajer untuk menyusun anggaran lainnya.
-
Ketiga, Tahapan penentuan anggaran
Pada
tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer besera direksi untuk
perundingan guna menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran, mengkoordinasikan
dan menelaah komponen-komponen anggaran, pengesahan dan pendistibusian
anggaran.
-
Keempat, Tahap pelaksanaan anggaran
Tahapan
ini adalah tahapan dimana anggaran dilaksanakan untuk kepentingan pengawasan
tiap manajer dalam membuat laporan realisasi anggaran, setelah dianalisis
kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan kepada atasan.
Demikianlah penjelasan mengenai Budgeting dalam Marketing Communication sehingga kita dapat memahami apa itu
Budgeting, tujuannya, metode-metode yang digunakan serta prosedur-prosedur
dalam penyusunan sebuah anggaran. Selanjutnya kita akan membahas tentang
pemilihan media dimana pemilihan media juga menjadi salah satu faktor yang
paling mempengaruhi dalam penetapan anggaran nantinya.
Media
memiliki peran penting dalam tujuan komunikasi perusahaan terhadap calon
konsumen dan konsumen. Medialah yang menginformasikan kepada khalayak tentang
produk apa saja yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Maka dari itu, agar
tujuan komunikasi yang tepat, diperlukan pemilihan media yang tepat pula.
Sebelum
memilih sebuah media, hal yang paling penting yang harus dilakukan adalah
menentukan strategi media. Menurut Tom Duchan bahwa strategi perencanaan media
adalah suatu proses untuk menentukan biaya paling efektif bauran media untuk
mencapai sejumlah tujuan media. Menurutnya, perencanaan media merupakan upaya
untuk memaksimalkan dampak serta meminimalkan biaya.
Ada
beberapa istilah penting yang perlu dipahami dalam perencanaan media.
Diantaranya yaitu: pertama, jangkauan (Reach)
yang diartikan sebagai persentase dari sekelompok audien yang memiliki peluang
terekspos oleh suatu media dalam satu periode tertentu. Kedua, Cakupan (Coverage) yaitu mengacu pada jumlah
audien potensial yang dapat menerima pesan melalui media. Ketiga, Frekuensi (Frequency) adalah jumlah berapa kali
audien terekspos oleh suatu media dalam suatu periode waktu tertentu.
Setelah
perencanaan media, dalam menentukan pemilihan media. Perusahaan harus
mengidentifikasi target media dimana dalam suatu perencanaan pemasaran,
perusahaan memberikan informasi kepada perencana media siapa target konsumen
suatu produk. Tugas perencana media adalah memilih kendaraan media dan
menentukan pasar dengan konsumen yang memiliki karakteristik paling sesuai dengan
konsumen sasaran. Semakin besar persamaan karakteristiknya, maka semakin baik.
Target
media adalah segmentasi pasar, yang mana segmentasi pasar biasanya dilakukan
berdasarkan:
1. Geografis,
adalah segmentasi konsumen berdasarkan wilayah tertentu. Audien dibagi-bagi
berdasarkan wilayah tempat tinggal, seperti wilayah suatu negara, provinsi,
kabupaten, kota atau desa, hingga wilayah perumahan
2. Demografis,
adalah segmentasi konsumen berdasarkan atribut tertentu. Seperti usia, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan hingga agama.
3. Psikografis,
adalah segmentasi konsumen berdasarkan gaya hidup dan kepribadian. Gaya hidup
sangat mempengaruhi perilaku konsumtif seseorang.
4. Behavioritas,
adalah perilaku konsumen berdasarkan kebiasaan dalam mengkonsumsi barang atau
jasa. Perilaku ini diperlihatkan dalam memproses suatu keputusan untuk mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan barang atau jasa yang
mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Dalam perencanaan dan pembelian
media, media yang terpilih untuk menyampaikan pesan produk, merupakan bauran
media atau media mix. Menentukan
bauran media merupakan tantangan utama bagi perencana media untuk membuat
keputusan. Oleh karena itu, dalam menerapkan buaran media (media mix), pemasang iklan akan dapat lebih menggunakan strategi
medianya karena masing-masing jenis media memiliki keunggulan dan kelemahan.
Dengan cara mengkombinasikan berbagai media yang tersedia, maka pemasang iklan
dapat meningkatkan cakupan, jangkauan, dan tingkat frekuensi iklan. Hal ini
akan membuka kemungkinan lebih besar untuk mencapai tujuan komunikasi dan
tujuan pemasaran.
Ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan perencanaan media dalam pemilihan media, yaitu:
1. Bobot
media, adalah penentuan seberapa banyak suatu kendaraan media harus menayangkan
atau menampilkan pesan iklan
2. Konsentrasi
media, yaitu strategi bauran media dipengaruhi oleh derajat konsentrasi yang
diperlukan dalam penggunaan suatu kendaraan media. Faktor ini, pengiriman pesan
lebih sedikit namun dengan frekuensi yang lebih banyak. Serta target audien dipersempit dan
teridentifikasi secara jelas.
3. Kompleksitas
pesan, suatu pesan iklan dan promosi kadang kala merupakan pesan yang kompleks
yang lebih sulit untuk dipahami.
4. Lingkungan
media, media dengan topik khusus biasanya memiliki lingkungan brand yang kuat dengan audiensi mereka
yang biasanya memiliki hubungan kuat dengan audien yang berlangganan atau
audien yang memiliki ekspektasi tertentu terhadap media bersangkutan. Selain
itu, pertimbangan lain terkait lingkungan media adalahmengenai kesesuaian
antara citra atau image kendaraan
media dengan citra brand.
Dalam
pemilihan media yang dapat memperkuat pesan yang akan disampaikan, tidaklah
cukup hanya mengandakan pada perhitungan kuantitatif, kita juga perlu
memikirkan manfaat yang dapat diberikan media secara kualitatif, semisal
kredibilitas media di mata audien serta kemampuan media dalam mempengaruhi
audiensnya. Keputusan memilih media dibuat tidak hanya berdasarkan kepada
analisis terhadap berbagai kemampuan media dalam menyampaikan pesan, tetapi
juga bagaimana berbagai media dapat diintegrasikan atau dipadukan agar saling
melengkapi satu sama lain..
Daftar
Pustaka
Akbar
Marioni dkk 2011, Karakteristik Media dan
Kegiatan Intergrated Marketing Communication, Fakultas Ilmu Komunikasi,
Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta, dilihat 18 Desember 2017,
Berliani
Ardha 2012, Modul Integreted Marketing
Communication II, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana,
dilihat 18 Desember 2017,
Ian
Linton 2017, What Is a Marketing
Communiction Budget?, Bizfluent.com, dilihat 18 Desember 2017,
<https://bizfluent.com/info-8119264-marketing-communication-budget.html>
Ryuu
Sasori 2017, Pengertian dan Konsep
Budgeting (Penganggaran), Makalah Kondang.Blogspot, dilihat 18 Desember
2017,
<http://makalah-xyz.blogspot.co.id/2017/03/pengertian-dan-konsep.html>
Soehardi
2016, Pengertian Anggaran Menurut Para
Ahli, Infodanpengertian.blogspot, dilihat 18 Desember 2017,
Wikipedia
2017, Anggaran, Wikipedia.Org,
dilihat 18 Desember 2017, <https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran>
Komentar
Posting Komentar