Langsung ke konten utama

Publicitas Digital PR


Public relations bukan hanya sekedar identic dengan tugas-tugas menyampaikan informasi, menjadi juru bicara atau menulis press release. Di tempat lain, public relations diberi tugas membuat promosi penjualan, iklan, pameran-pameran penjualan, mengenalkan produk, dan ikut menjual produk yang membuatnya tumpeng-tindih  dengan pekerjaan marketing (Kriyantono, 2008). Maka dari itu, tujuan penulis ingin pembaca mengetahui deskripsi public relations yang mencakup peran, fungsi,dan tujuan. Penulis menginginkan pembaca memahami dan mempratekkan dikehidupan sehari-hari sebagai public relations.

Manfaat dalam tulisan ini memberikan penjelasan dan pemahaman tentang bagaimana berkomunikasi yang baik dalam organisasi/perusahaan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman/prasangka buruk, berperilaku dan bermoral yang baik, dan mudah untuk membentuk kerja sama dan niat yang baik. Menciptakan kerja sama berarti membantu perusahaan dan public untuk saling beradaptasi satu sama lain. Pembaca bisa memperbaiki sikap dan perilaku untuk lebih baik lagi dengan membaca tulisan tentang bagaimana peran, fungsi, dan tujuan public relations itu sendiri.
Untuk mencapai tulisan yang bermanfaat, penulis mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan publisitas dan public relations. Setelah menemukan teori-teori, selanjutnya penulis mengaitkan/menghubungkan kedua peran tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan. Publisitas adalah andalan dari public relations (Kriyantono, 2008). Penulis mengumpulkan data-data untuk menjelaskan/mendeskripsikan publisitas dan public relations.
Publisitas adalah publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi. Publisitas adalah publikasi perusahaan yang dibuat media massa. Publisitas itu mencari kredibilitas.
Publisitas itu sendiri memiliki banyak defisini, diantaranya yaitu:
1.    Frank Jeffkins
Mendefinisikan publisitas sebagai dampak dari sebua informasi. Oleh Karena itu citra tida selamanya memunculkan kenyataan atas suatu hal. Hal itu juga terjadi Karena tida semua orang mendapat informasi yang benar dan akurat, tidak memihak, lengkap dan tepat. (Dikutip lib.ui.ac.id dalam buku Public Relations, Jefkin Yadin, 2004, P.19).
2.   Herbert M. Baus
Mendefinisikan sebagai pesan yang direncanakan, dieksekusi & didistribusikan melaui media tertentu untuk memenuhi kepentingan public tanpa membayar pada media (a message purposefully planned, executed & distributed throught selected media to further the particular interest of the clien-individual or organization, public or private-without specific payment to media) (Dikutip oleh Muslimin dalam buku Humas dan Konsep Kepribadian, UMM Press, 2004, hlm.19.)
3.    Otis Baskin, dkk
Mendefinisikan publisitas sebagai istilah yang merujuk pada publikasi berita tentang organisasi atau individu di mana untuk itu tidak perlu membayar waktu atau space(a board term that refers to the publication of news about an organization or person for which time or space was not purchased) (Dikutip oleh Kriyantono dalam buku Baskin, Op. cit, hlm.206)
4.   Doug Newsom, dkk
Mendefinisikan publisitas sebagai informasi tentang organisasi yang dikemas sebagai editorial-bukan iklan-pada medium publikasi dan berita (information about an organization that is carried as editorial-not advertising-content is a publication or news medium) (Dikutip oleh Kriyantono dalam buku Newsom, Op. cit, hlm.368.)

            Dari beberapa definisi diatas, saya menyimpulkan bahwa publisitas didefinisikan sebagai pesan yang disebarluaskan melaui media tertentu untuk dibaca oleh public dan bersifat tidak perlu membayar pada media.


Publisitas mempunyai keuntungan dan kekurangan yaitu:
1.      Keuntungan Publisitas
·    Publisitas mengandung kredibilitas tinggi di mata khalayak media (high credibility).  Khalayak dianggap lebih mempercayai informasi publisitas yang dikemas dalam sajian berita.
·     Publisitas tidak membayar  (nonpaid from of communication/no media cost)
Yang dimaksud dengan tidak membayar adalah tidak memerlukan biaya untuk sewa kolom surat kabar, slot waktu untuk radio dan televisi atau ruang untuk media luar ruang.
·    Publisitas memungkinkan cerita lebih detail tentang produk dan perusahaan
Ini karena penyajiannya berformat berita yang biasa secara lengkap mengandung unsur 5W+1H (what, who, where, why, when, dan how). Bisa menjelaskan produk yang rumit. Tepat juga untuk produk baru pada saat launching, karena itu upayakan muncul sebelum diiklankan. Sekali sebuah produk baru diiklankan, maka nilai beritanya menurun
·     Dapat menjelaskan “cacat produk” (crisis-response)
Karena sifatnya yang detail dan dipercaya, maka public relations dapat menggunakan publisitas untuk mengatasi cacat produk. Cacat produk dapat bersumber dari produknya itu sendiri (misalnya rasanya pahit, kadaluwarsa, dan lainnya) maupun yang berasal dari factor-faktor di luar produk.

2.      Kekurangan Publisitas
·       Tidak dapat dikontrol (no control over the message)
Karena sifatnya tidak membayar atas pemberian, maka public relations tidak mempunyai wewenang untuk menentukan agar dimuat, kapan informasi itu disiarkan, di mana dimuatnya, dan bagaimana cara memuatnya. Bisa saja informasi yang dikirim public relations itu tidak dimuat karena menurut media massa tidak mengandung nilai berita.
·      Tidak dapat mengontrol jenis informasi yang dimuat
Setiap berita di media menimbulkan konsekuensi (dampak) publisitas bagi perusahaan, terlepas apakahpublic relations secara sengaja mengirim informasi ke
media atau tidak. Media bisa saja mencari sendiri.

Dampak Publisitas
     Sebagai salah satu kegiatan yang penting untuk dilakukan PR maka penting bagi kita untuk memahami dampak-dampak yang ditimbulkan ketika kita melakukan usaha-usaha untuk meraih publisitas.
Berikut ini adalah pendapat seorang ahli mengenal dampak publisitas”
a.       Publisitas dapat membuat anda menjadi seorang ali
b.      Publisitas dapat menjual produk dan jasa
c.       Publisitas dapat mengedukasi
d.      Publisitas dapat membentuk opini
e.       Publisitas dapat menciptakan kredibilitas yang membuka kesempatan (Beckwith, 2003,p.6.)

Pengukuran Dampak Publisitas
  Setelah mengetahui dampa-dampak yang mungkin didapatkan dengan berusaha mendapatkan publisitas. Maka melaukan pengukuran dampak publisitas menjadi sebuah tahapan yang penting untuk dilakukan karena dengan pengukuran dampak publisitas.
Pengukuran dampak publisitas dapat dilakukan dengan 3 cara:
a.        Metode evaluasi
Dilakukan dengan menguji tingkat awareness, atau sikap atau opini
b.        Membandingkan Hasil
Arti dari membandingkan hasil ini adalah dengan membandingkan hasil dengan rencana dan tujuan rencana dan tujuan rencana publisitas yang suda ada sebelumnya.
c.        Menganalisa Konten dan Mencari Luas Cakupan Media Yang Didapat.
Setiap publisitas yang diperoleh direkam, dianalisis, dan dicatatkan media-media apa saja yang membuat berita mengenai usaha kita. (Beckwith, 2003, p.280)


Fungsi Public Relations
     Fungsi atau peranan adala harapan public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relations. Jadi, public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik.
    Sejalan dengan konsep Public relations yang berkembang kini adalah konsep yang menekankan pentingnya komunikasi dua arah, menurut Howard Childs (Ngurah, 1999, hlm.5.), fungsi dasar PR bukan untuk menampilkan pandangan organisasi atau seni sikap public, tetapi untuk melakukan rekonsiliasi atau penyesuaian terhadap kepentingan public setiap aspek pribadi organisasi maupun perilaku perusahaan yang punya signifikan social. Jadi disini public relations berfungsi membantu organisasi melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tempat organisasi tersebut beroperasi. Public relations sebagai fungsi manajemen berkaitan dengan bagaimana sebuah organisasi menyusun kebijakan sehingga memperlihatkan sebuah kinerja yang bertanggungjawab. Hal ini berarti,public relations sebuah organisasi tidak semata-mata menjadi tanggungjawab praktisi public relations tetapi harus menjadi tanggungjawab para pengelola organisasi tersebut. Praktisi public relations dalam konteks public relationssebagai fungsi manajemen harus membantu organisasi dalam membangun filosofi-filosofinya, mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan, beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa sukses dalam berkompetisi merebut sumber-sumber bagi kelangsungan hidup
   Public relations sebagai fungsi komunikasi, perlu dipahami bahwa kegiatan utama public relations adalah melakukan komunikasi. Public relations sebagai fungsi staff khusus yang melayani para pemimpin organisasi, khusunya dalam membantu organisasi berkomunikasi dengan public-publiknya. Onong (1998, hlm.36) mengemukakan bahwa fungsi public relations  meliputi hal-ha sebagai berikut:
1.   Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan
3.  Melayani publik dan memberikan masihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum
4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dengan publik, baik internal maupun eksternal
      Jadi, jelaslah bahwa public relations bukan sekedar fungsi teknis tetapi merupakan fungsi manajeria yang bertanggungjawab atas terselenggaranya suatu hubungan yang signifikan antara organisasi dengan publik (stakeholder)nya. Public relations adalah sebuah fungsi strategi di tingkat korporasi. Public relations adala jembatan, pembangun dan pemelihara harmoni antara organisasi dan lingkungannya. Dengan harmoni, saing pengertian yang lebih baik antara organisasi dengan publiknya, citra positif organisasi diharapkan terbentuk dan menguat. Public relations memiliki visi membangun dan memelihara citra organisasi sebagai korporasi yang berhasil, baik secara ekonomi maupun sosial.

Secara garis besar fungsi public relations adalah:
1.  Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication)
2.    Melayani kepentingan publik dengan baik (serve public’s interest)
3.  Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners)
   Pada tahun 1975, Foundation for Public Relatiobs Research and education mengumpulkan 65 praktisi public relations dalam sebuah studi. Hasilnya diperoleh beberapa poin penting tentang fungsi public relations.
Public relations adalah fungsi manajemen yang tugasnya:
a.  Membantu memelihara dan menjaga komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dan publiknya (estabilish and maintain mutual lines of communications, understanding, acceptance and cooperation between an organization and its publics)
b.  Mencakup manajemen masalah dan isu-isu (involves the management of problem and issues)
c.  Membantu manajemen selau memberikan informasi pada dan responsif terhadap opini publik (helps management to keep informed on and responsive to public opinion)
d. Mendefinisikan dan menekankan pada tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik (defines and emphasizes the responsibility of management to serve public interest)
e. Membantu manajemen selalu mengikuti dan memanfaatkan perubahan (helps management to keep abreast of and utilize change)
f.  Melayani system pencegahan awal untuk mengantisipasi tren (serving an early warning system to help anticipate trends)
g.  Menggunakan riset dan teknik komunikasi yang beretika sebagai alat-alat pokok (uses research and ethical communication techniques as its principal tools)

Fungsi utama PR adalah membantu organisasi agar ia selalu punya hubungan
harmonis dengan berbagai publiknya melalui kegiatan komunikasi. Konsep PR sebagai
komunikasi dua arah menekankan pentingnnya pertukaran komunikasi atau saling
memahami dengan penekanan pada penyesuaian organisasi.
Maka dari itu untuk dapat menciptakan pendapat publik yang menguntungkan terhadap perusahaan/organisasi , public relations harus mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Secara singkat fungsi public relations adalah membina hubungan baik dan harmonis dengan publik melalui komunikasi dua arah sehingga apabila terjadi masalah maka mampu menyelesaikan masalah-masalah perusahaan/organisasi.

Hubungan Peran Publisitas dalam Peran Public Relations
Peran public relations
Menurut Indrawati Tamin yang dikutip oleh Lena Satlita (2011), menyatakan bahwa ada empat peran public relations yaitu:
1.      Interpreter atau in the middle (penerjemah)
Public relations berperan sebagai sumbu antara manajemen dengan public internal maupun eksternal. Public relations harus mampu menginterpretasikan dinamika dan kebutuhan serta perilau public terhadap manajemen dan sebaliknya. Untuk bisa memikul peran ini public relations harus mempunyai akses pada manajemen bahkan top manajemen. Peran ini sering disebut juga sebagai fasilitator komunikasi (komunikasi/mediator)
2.      Lubricant (pelumas atau pelican)
Dalam menciptakan hubungan internal yang harmonis dan efisien seorang public relations berperan sebagai pelumas atau pelican. Peran ini memungkinkan public relations mencegah timbulnya kemungkinan perpecahan dalam organisasi melalui komunikasi yang efektif.
3.      Pemonitoring dan pengevaluasi
Seorang public relations berperan untuk mengantisipasi setiap perubahan yang mungkin saja berdampak negatif terhadap organisasi. Dalam hal ini, public relations haruslah pandai dalam mengawasi setiap tindakan public (pemonitoring) dan mengevaluasi (pengevaluasi) semua kegiatan yang berhubungan dengan public. Pada tahapan evauasi ini dilakukan perbaikan-perbaikan untuk menciptakan hubungan yang harmonis diantara public suatu organisasi.
4.      Komunikasi
Seorang public telations harus mampu menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif kepada public internal maupun eksternal untuk terciptanya saling pengertian. Dengan begitu semua informasi dapat tersampaikan secara langsung dan dapat diterima dengan baik oleh public (tidak terjadi prasangka yang buruk)
           
Berdasarkam beberapa uraian yang disebutkan bahwa peran public relations  dalam suatu organisasi/perusahaan sangatlah penting. Tanpa adanya public relations suatu organisasi/perusahaan tidak akan dapat menjaga dan meningkatkan citra perusahaan/organisasi tersebut.
Kegiatan public relations dengan menggunakan media massa dapat diklasifikasikan sebagai kegiatan publisitas. Jenis kegiatan ini memerlukan keahlian yang khusus. Kegiatan publikasi lebih menekankan suatu proses dan teknis untuk mempersiapkan dan menerbitkan media komunikasi demi kepentingan kegiatan atau ativitas publikasi public relations dalam upaya penyampaian pesan, opini, informasi dan berita.
Meski publisitas menjadi andalan public relations, namun berarti public relations terbatas hanya pada aktivitas publisitas. Publisitas hanyalah alat yang digunakan public relations untuk mendukung tujuan manajemen.
Terdapat beberapa perbedaan utama antara public relations dan publisitas. Pertama, public relations adalah sebuah program yang tidak dibatasi dalam satu periode waktu. Publisitas biasanya adalah strategi jangka pendek.Kedua, public relations dirancang untuk memberikan informasi positif tentang perusahaan dan biasanya dikendalikan oleh perusahaan. Publisitas di sisi lain tidak selalu positif dan tidak selalu diinginkan oleh perusahaan.
       Seperti yang kita tahu, publisitas adalah tangan kanan seorang public relations , misalnya melalui media-media yang tersedia, public relations  dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu dengan banyaknya jumlah customer yang dating akibat dari suksesnya 
      Jadi dalam prateknya, seorang public relations haruslah belajar untuk menjadi seorang yang cakap dalam berbicara, dan sopan. Sehingga dapat membangun saling pengertian (mutual understanding), saling menghargai (mutual appreciation), kemauan baik (good will) dan toleransi, baik terhadap public internal maupun public eksternal.
   Publisitas dapat menjadi barometer tentang berhasil atau tidaknya sebuah event yang diselenggarakan, kita juga dapat mengetahui kualitas acara yang diselenggarakan dengan publikasi yang bagus.

DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, R. (2008). Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
             Publisitas koorporat. Jakarta: Prenadamedia Group.

Wayuningsih, Lestari.2013. Tugas dan Fungsi Public Relation Dalam Organisasi. Yogyakarta.  
Diakses pada 16 Maret 2017, dari http://eprints.uny.ac.id/17895/1/TUGAS%20AKHIR_.pdf

Purnomo, A.P.2010. Pengaruh Publisitas. Diakses pada 16 Maret 2017, dari
            http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131930-SK%200012010%20Pur%20p%20
            -%20Pengaruh%20publisitas%20-%20Literatur.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi Pengembangan Pesan

Komunikasi dalam kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting, karena dengan komunikasi dapat menjembatani segala bentuk ide yang akan disampaikan seseorang. Dalam setiap melakukan komunikasi unsur penting diantaranya adalah pesan, karena pesan disampaikan melalui media yang tepat, bahasa yang di mengerti, kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan maksud, serta tujuan pesan itu akan disampaikan dan mudah dicerna oleh komunikan(sasaran). Setelah menetapkan sasaran yang dipilih, maka kita dapat menyusun sebuah pesan yang dapat mendorong sasaran ke arah tindakan atau perbuatan yang diharapkan. Pesan dapat dimengerti dalam tiga unsur yaitu kode pesan, isi pesan dan wujud pesan. Selain itu, menurut A.W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab terdapat tiga bentuk pesan yaitu: 1. Informatif Yaitu untuk memberikan keterangan fakta dan data kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, dalam situasi tertentu pesan informatif tentu lebih berhasil dibandingkan persua

Media Planing dan Budgeting

  Budgeting  komunikasi pemasaran (marketing) merupakan bagian proses perencanaan pemasaran yang lebih luas dimana Budgeting tersebut menyediakan proses formal untuk merencanakan, melacak dan mengukur dampak pengeluaran kita terhadap segala aktivitas komunikasi pemasaran seperti periklanan, pemasaran langsung, online ataupun event . Anggaran tersebut menetapkan dana yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan komunikasi kita atau perusahaan kita dan menyediakan metode pengelolaan pengeluaran selama satu waktu anggaran.  Adapun definisi anggaran ( budget ) menurut Nafari (2007:11), menyatakan bahwa anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran ( budget ) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang.  Menurut Ellen et.al. (2001:4), a

Strategi Kampanye Digital PR

Di Postingan sebelumnya saya telah membahas mengenai media sosial digital public relations. Nah, kali ini saya akan bergeser ke topik lain yaitu Strategi Kampanye PR. Sebelum lebih jauh kita membahas topik ini, sudah tahukah teman-tema apa itu strategi?  Dan apa itu kampanye? Menurut Stephanie K. Marrus ” Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai”. Sedangkan kampanye Menurut Leslie B. Snyder (2002) “ kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi  spesifik tentang public relations adalah suatu seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial, dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan atau ide