ALAT DIGITAL PUBLIC RELATIONS
Salah satu fungsi Humas adalah menciptakan saling
pengertian dengan publiknya melalui
komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah dilakukan melalui bantuan media atau
pun langsung. Banyak Media yang dapat digunakan sebagai sarana Komunikasi humas
dengan publiknya, baik media internal ataupun media massa. Di era perkembangan
teknologi komunikasi, media yang sedang berkembang pesat adalah media sosial.
Keterjangkauannya yang tidak dibatasi oleh letak geografis menjadikan media
sosial popular digunakan oleh banyak pihak, baik oleh personal atau pun
lembaga. Media sosial juga kerap digunakan sebagai media kampanye perusahaan
dalam menyelenggarakan program-programnya. Melalui media sosial, perusahaan
dapat membangun saling pengertian yang lebih emosional dengan publiknya. Selain
sisi keterjangkauan, komunikasi melalui media sosial cukup efektif karena
menembus ruang geografis tersebut.
Penggunaan internet yang besar berpengaruh terhadap
budaya transaksi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Menurut Rhenald
Kasali (2011), jumlah transaksi di dunia maya dua kali lipat lebih besar dengan
jumlah transaksi yang terjadi di dunia nyata. Ini ditunjukan dengan jumlah
hilir mudiknya keuangan di dunia maya.
Kondisi ini menjadi point plus bagi praktisi Humas/
Public Relations (PR) yang menjadi corong utama komunikasi perusahaan untuk
membangun saling pengertian dengan publiknya secara intensif, massif, dan lebih
emosional agar konstruksi reputasi perusahaan dapat tercapai. Melaui jumlah
pengguna internet tersebut, praktisi humas dapat memanfaatkannya semaksimal
mungkin.
Untuk mencapai kesepemahaman makna komunikasi, cara
konvensional yang dilakukan oleh perusahaan/ lembaga adalah dengan publikasi
melalui media massa, baik cetak, elektronik, ataupun media online. Dukungan
media massa ini sangat penting untuk membangun reputasi perusahaan. Namun agar
setiap kegiatan dan agenda dapat dikomunikasikan dengan baik oleh media massa
tidak semudah mempublikasikan melalui media internal. Selain informasi dan
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan harus punya nilai berita
(newsvalues), perusahaan juga harus membangun hubungan dengan media massa
(media relations). Hal ini dilakukan karena antara Public Relations dengan
media seringkali memiliki kepentingan yang berbeda saat menyikapi satu
peristiwa (Darmastuti, 2012: 15). Sehingga tidak setiap kegiatan yang dapat
menaikan bobot reputasi perusahaan dapat dipublikasikan oleh media massa.
Sementara itu, komunikasi perusahaan melalui iklan
memiliki kredibilitas yang rendah di mata Publik. Sudhamek, CEO GarudaFood,
(dalam Wasesa, 2010:xxx) memberikan gambaran tentang keperkasaan publikasi
media melalui publisitas dibandingkan dengan iklan. Iklan dibeli sementara
publikasi gratis. Karena membelinya, kita bisa dengan mudah mengontrol media,
apa yang akan keluar, kapan dan seperti apa bentuknya. (Sudhamek, dalam Wasesa,
2010: xxxx). Dalam pandangannya, kesuksesan GarudaFood sebagai sebuah Brand dan
menjadi market leader bukan karena prestasi advertisement. Melainkan karena
prestasi publisitas, sebuah kisah keberhasilan Public Relations.
Melalui kampanye PR dan publisitas media sosial,
perusahaan dapat memaksimalkan kehadiran socmed sebagai alternatif publikasi di
media massa yang tidak mudah. Apalagi dari tahun ke tahun pengguna internet di
Indonesia terus meningkat.
Media
Sosial, Alat Komunikasi Humas di Era Digital
Kehadiran Internet membawa perubahan besar pada cara
berkomunikasi manusia atau perusahaan. Sifatnya yang mobilable, anytime, dan everywhere
menjadikan internet sebagai media yang sangat digandrungi oleh mereka yang
melek media. Salah satu aplikasi dalam internet yaitu media sosial menjadi
aplikasi popular dalam perkembangan internet. Melalui media sosial, setiap
orang bisa mendapatkan informasi, berkomunikasi kapan saja dan dimana saja.
Media sosial (Zarela, 2011:2) mempunyai banyak bentuk.
Bentuk yang paling popular yaitu blog, mikroblog (twitter), jejaring sosial
(facebook, LinkedIn, G+), media-sharing (YouTube, Flickr), situs sosial
bookmark, situs voting (digg, reddit), situs review (Yelp), forum, dan dunia
virtual (second life).
Dalam catatan Dan Zarela (2011, 5), beberapa
perusahaan dan individu telah memanfaatkan kehadiran media social diantaranya
adalah IBM, sebuah perusahaan komputer yang memiliki 100 blog yang berbeda, dua
belas pulau di Second Life, beberapa akun twitter resmi, dan sebuah forum
terkenal yang dinamakan developerWorks. IMB juga mempublikasikan serial
machinima (sebuah film kartun) di Youtube, dan mempekerjakan beberapa orang
untuk mengunggah di SlideShare. Begitu juga kompetitornya, Dell. Ia
memanfaatkan kekuatan media sosial dengan situsnya yang luar biasa popular,
IdeaStorm. Di situs ini, para pengguna menuliskan ide-ide untuk membuat
produk-produk baru dan juga saran-saran untuk perbaikan, memberikan suara dalam
jajak pendapat tentang suatu produk, dan menyampaikan komentar.
Individu juga telah mulai berkomunikasi secara
langsung dengan Publik melalui media sosial. Obama, Presiden Amerika Serikat
menjadi pelopor politisi yang memanfaatkan kehadiran media sosial tersebut.
Dalam banyak buku tentang dunia maya, Obama selalu dijadikan sebagai contoh
dalam penggunaan media sosial oleh seorang politisi. Komunikasi yang dibangun
Obama dengan partisipannya banyak menginspirasi politisi di Indonesia.
Salah satu politisi yang berhasil membangun komunikasi
melalui media sosial adalah Obama dan Ahmad Heryawan. Jauh-jauh hari sebelum
pemilihan Gubernur 2013, Ahmad Heryawan telah memiliki sebuah media baik blog,
microblog, ataupun jejaring sosial. Bahkan selama masa kampanye, seperti
dirilis oleh www.PoliticaWave.com, Ahmad Heryawan menjadi calon paling popular
yang banyak disebut oleh audiensnya. Secara berkala hasil analisis team
politicalwave dipublikasikan melaui Harian Umum Pikiran Rakyat pada masa-masa
(menjelang) kampanye. Popularitas dan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh
Ahmad Heryawan berbanding lurus dengan kemenangan yang diraihnya. Ahmad
Heryawan, ataupun politisi lain yang menggunakan media sosial sebagai alat
komunikasi, sesungguhnya telah menjalankan fungsi humas bagi dirinya sendiri.
Karakteristik
Komunikasi Melalui Media Sosial
Karakteristik yang dimiliki oleh media sosial berbeda
dengan media massa tradisional. Dengan tingkat keterjangkauan yang besar serta
tidak terhalang oleh ruang dan waktu. Media sosial memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan ini sebagian karena karakteristik media sosial sebagai media yang
berada dalam ruang digital. Mengadaptasi dari Nasrullah (2012: 72) Media sosial
sebagai media baru (new media) memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Network.
Terhubung dengan jaringan yang tidak terbatas pada satu wilayah geografis.
Melalui media sosial, Publik Relation dapat terhubung tanpa terhalang oleh
ruang dan waktu selama Publik terkoneksi dengan jaringan internet. Melalui
media sosial, pihak perusahaan/ lembaga dapat selalu terkoneksi dengan
publiknya.
2. Information. Sifatnya yang multimedia, Publik relation dapat menyampaikan informasi secara cepat dalam berbagai bentuk, baik teks, foto, audio, atau pun bentuk adio visual dan teks secara bersamaan. Melalui media sosial, pihak Public Relations dapat dengan cepat dan melakukan pembaharuan penyampaian informasi. Di samping itu, saat menyampaikan informasi dapat langsung berinteraksi dengan publiknya secara langsung.
2. Information. Sifatnya yang multimedia, Publik relation dapat menyampaikan informasi secara cepat dalam berbagai bentuk, baik teks, foto, audio, atau pun bentuk adio visual dan teks secara bersamaan. Melalui media sosial, pihak Public Relations dapat dengan cepat dan melakukan pembaharuan penyampaian informasi. Di samping itu, saat menyampaikan informasi dapat langsung berinteraksi dengan publiknya secara langsung.
3. Interface.
Merupakan perangkat penerjemah saat berhubungan melalui computer. Melalui
karakter ini Public Relations dapat mencitrakan diri dan perusahaannya
semaksimal mungkin.
4. Archive.
File dan berbagai dokumen infotmatif yang pernah dipublikasikan di media sosial
dapat tersimpan walaupun sudah bertahun-tahun selama servernya masih berfungsi.
Hal ini memungkinkan Publik dapat mengakses berbagai informasi masa lalu yang
masih dibutuhkan.
5. Interactivity.
Mendorong pelaku media sosial untuk berkomunikasi secara interaktif. Public
Relations yang menjadikan media sosial sebagai alat komunikasi dapat berinteraksi
dengan publiknya untuk membangun saling pengertian secara langsung secara
intensif.
6. Simulation.
Melalui media sosial, Public Relations dapat melakukan rekayasa positif dengan
maksimal bagaimana mencitrakan perusahaan, baik melalui teks, grafis, ataupun
audio visual.
Komentar
Posting Komentar